Jamaika,  Seruu.com - Rabu (3/11/2011), Leonard  Dillon meninggal dunia tepat  dirumahnya Port Antonio, Jamaika yang juga  merupakan tanah  kelahirannya. Ia meninggalkan seorang istri Sylvia,  tujuh orang anak  dan enam orang cucu. Berdasarkan keterangan dari  putrinya Patrice  Dillon, Leonard meninggal  dikarenakan penyakit kanker  yang dideritanya  selama ini.
Leonard Winston Dillon (68)  merupakan sumber  inspirasi bagi musisi Jamaika. Beliau adalahseorang  penyanyi dan  pencipta lagu pada kelompok vokal  pertama di Jamaika yaitu  The  Ethiopians. Harus diakui bahwa Leonard yang terlahir pada tanggal 9   Desember 1942 di Port Antonio ini merupakan seorang musisi yang handal   serta kritis dalam menanggapi situasi kehidupan sosial yang terjadi di   Jamaika dan ia juga merupakan seorang agamawan.Jauh sebelum Bob Marley dan Peter Tosh memainkan musik Reggae dan meneriakkan protes sosial dan spiritual di dalam lirik-lirik lagunya ia telah tampil bernyanyi dengan karya-karyanya yang berisikan tentang hal-hal tersebut.
Mr. Dillon begitulah panggilan akrabnya merupakan seorang pencipta lagu yang berhasil mengkolaborasikan musik tradisional Afrika dengan berbagai musik yang sedang bertumbuh kembang di Jamaika saat itu, dengan lirik protes yang pedas. Bahkan tubuhnya merupakan cermin dari perkembangan musik di Jamaika, dari mulai Mento Flavored, Folk Songs, menggunakan Horn sebagai ritme cepat irama dansa musik Ska di tahun 1960-an, Rock Steady yang halus hingga peralihan bunyi betotan Bass yang terdengar tebal dengan ketukan yang santai yang kini dikenal dengan Reggae.
Suatu saat Peter Tosh yang akrab dengannya, mengajak Mr. Dillon untuk hadir di Studio One, Kingston yang merupakan studio musik pertama yang pemiliknya berkulit hitam di Jamaika. Tosh memperkenalkannya dengan Bob Marley dan Bunny Wailers, serta grup musik yang baru dibentuk. Tosh meminta bantuannya untuk ikut mengaransemen karya-karya dari The Wailers. Dikarenakan Mr. Dillon telah lebih dahulu dan juga berpengalaman dalam aransemen dan rekaman.
Mr. Dillon membentuk aransemen trio vokal dan sekaligus ikut berpartisipasi mengisi suara latar pada lagu-lagu The Wailers, bersama Stephen Taylor dan Aston Morris. Trio vokal tersebut diberinya nama The Ethiopians, dikarenakan terbentuknya tepat pada tahun 1966 berbarengan dengan datangnya Raja Ethiopia Haile Selassie I di Jamaika untuk pertama kalinya.
Setelah Morris mengundurkan diri, Mr. Dillon dan Mr. Taylor melanjutkannya dengan membentuk duo vokal dan berhasil merekam beberapa tembang yang menjadi hits pada tahun 1960-an. Di antaranya berjudul Everything Crash, The Whip dan Train to Skaville yang menjadi hits di Inggris. Tahun 1975, Mr. Taylor meninggal dunia. Namun semangat Dillon tak padam, ia tetap berkarya dengan tetap menggunakan nama The Ethiopians dan kembali menghasilkan dua tembang hits berjudul Burning Spears dan Culture.
Dengan tetap mempertahankan irama musik tradisional Jamaika yang dikolaborasikan dengan genre musik lainnya, Mr. Dillon terus berkarya hingga album terakhirnya pada tahun 2009 yang bertajuk Original Hits Maker From Jamaica.
Selamat Jalan Mr. Dillon, karya-karyamu yang fantastis itu akan tetap menjadi sumber inspirasi, dikenang dan membahana di belantika musik Reggae dunia. [jamaicaobserver/a.h.khalidi]
Sumber : InfoReggaeIndonesia
 
 













0 komentar:
Posting Komentar